MADIUN – Pemerintah Kota Madiun tampaknya bakal mengulang capaian apik di bidang keterbukaan informasi tahun ini. Bagaimana tidak, Kota Pendekar berhasil masuk ke tahapan wawancara dalam giat monitoring dan evaluasi Keterbukaan Informasi Publik (Monev KIP) 2022 oleh Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur, Selasa (8/11). Kota Madiun satu dari 14 kota dan kabupaten yang masuk dalam tahap wawancara tersebut.

Tak heran, pertanyaan dari Komisi Informasi juga bukan seputar program yang berjalan di Kota Madiun. Tetapi lebih kepada pengembangan keterbukaan informasi yang sudah berjalaan saat ini. Maklum Kota Madiun sudah pernah mendapat penghargaan Penyedia Layanan Informasi Terbaik dari Komisi Informasi Jawa Timur pada 2020 lalu serta penghargaan Badan Publik Informatif se-Jawa Timur 2021 juga dari Komisi Informasi Jawa Timur.

Pun, salah seorang tim Komisi Informasi Jawa Timur mengaku sudah cukup hafal dengan Kota Madiun karena sudah sering bertemu dalam forum monev dan salah satu daerah yang langganan mendapatkan nilai tinggi. Berbagai penghargaan lain di bidang informasi juga pernah di raih. Salah satunya, penghargaan kepada LPPL Radio Suara Madiun sebagai aktif dan partisipatif dalam program siaran berjaringan Airlangga Forum, penghargaan Website Pemerintah Daerah Terbaik pada Berita Jatim Award.

Wali Kota Madiun, Maidi menyebut keterbukaan informasi memang menjadi salah satu perhatian di Kota Madiun. Bahkan, masuk dalam salah satu poin dalam panca karya. Yakni, Madiun Kota Terbuka. Wali kota menambahkan keterbukaan tidak ada habisnya. Karenanya, Pemerintah Kota Madiun juga tidak berhenti berinovasi dan mengembangkan program-program terkait keterbukaan informasi dan pendukungnya. Salah satunya, penambahan titik dan kecepatan layanan internet gratis berupa Wi-Fi hingga ke tingkat RT.

‘’Wi-Fi ini terus kita tambah jumlahnya. Sampai saat ini sudah ada 1.936 titik. Dan kecepatannya juga kita tambah,’’ jelas wali kota.

Harapannya, internet yang banyak digunakan masyarakat untuk mengakses informasi tersebut semakin lancar dan cepat. Semakin cepat informasi didapat, masyarakat tidak ketinggalan informasi khususnya program-program pemerintah. Pun, bisa menangkal hoax dengan segera memberikan klarifikasi terkait isu yang tengah beredar tersebut.

‘’Prinsipnya kita buka selebar-lebarnya. Semakin kita buka semakin mendapat dukungan masyarakat,’’ pungkasnya. (ws hendro/agi/diskominfo)

Skip to content