Kota Madiun merupakan salah satu kota yang berada di bagian barat Jawa timur letaknya ada diantara  7°s/d 8° Lintang Selatan (LS) yaitu sepanjang 7.5 kilometer bentang ke arah utara selatan dan di antara 111°s/d 112° Bujur Timur (BT) yaitu sepanjang 6 kilometer bentang ke arah barat timur.Luas seluruh Kota Madiun adalah 33.23 km, secara administratif terbagi dalam 3 kecamatan yaitu Kecamatan Taman (12,63 km2), Kecamatan Manguharjo (10,63 km2), dan Kecamatan Kartoharjo (9,97 km2), dengan total terdapat 27 kelurahan.

Kota Pendekar ini berbatasan dengan wilayah Kabupaten Madiun, di sisi utara kota Madiun berbatasan dengan Kecamatan Madiun, sisi selatan berbatasan dengan Kecamatan Geger, sisi barat berbatasan dengan Kecamatan Jiwan, dan sisi timur berbatasan dengan Kecamatan Wungu. Kota Pendekar ini juga dikelilingi oleh beberapa daerah diantaranya Kabupaten Madiun, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Ngawi. Dan dari sinilah secara tak langsung menobatkan Kota Madiun sebagai pusat serta “satu-satunya” kota di bagian barat dari Jawa Timur.

Kota Pendekar sebagai slogannya, Pendekar yang merupakan singkatan dari Pintar, Melayani, Membangun, Peduli, Terbuka dan Kharismatik. Yang kemudian didukung oleh visi dan misi dari Pemerintah Kota Madiun yakni dengan visi terwujudnya pemerintahan yang bersih, berwibawa menuju masyarakat sejahtera dan misi mewujudkan pemerintahan yang baik, mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat kota Madiun, serta mewujudkan kemandirian kota dan memeratakan tingkat kesejahteraan masyarakat kota Madiun. Visi dan misi ini tertuang dalam Panca Karya atau 5 karya yang  akan direalisasikan, diantaranya Madiun kota pintar, Madiun kota melayani, Madiun kota membangun, Madiun kota peduli, Madiun kota terbuka. Dimana dalam pelaksanaannya Pemerintah Kota Madiun telah berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang berpihak selalu kepada kebutuhan masyarakat, menyediakan layanan berkualitas bagi masyarakatnya dalam memperoleh informasi publik sesuai dengan ketentuan dari Undang-undang yang telah berlaku, juga sekaligus mengikutsertakan partisipasi seluruh elemen masyarakat untuk mengawasi jalannya pemerintahan sehingga dapat terbangun budaya yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Kota Madiun juga memiliki filosofi Pecel dimana sesuai dengan komponen pecel sendiri yang di dalamnya terdapat  keberagaman, namun tetap sederhana dan memberikan manfaat yang besar.

Melalui slogan, filosofi, serta visi misi, diharapkan segala sektor dalam kota Madiun dapat berkembang dan terpenuhi.

Mulai dari pariwisata, perekonomian, serta pendidikan. Kota Madiun telah membangun satu demi satu fasilitasnya baik fasilitas fisik maupun non-fisik dengan harapan mampu dan terus menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Pembangunan dalam bidang fisik terus dilakukan sejak 3 tahun terakhir, dimana kini masyarakat Kota Madiun dan sekitarnya sudah bisa menikmati segala fasilitas seperti kawasan PSC yang terdapat di Jalan Pahlawan, di PSC kini tersedia tempat-tempat seperti Sumber Wangi, yang punya lorong-lorong seni untuk bersantai dilengkapi dengan area speedtable, di bagian barat Sumber Umis berdiri wisata manasik haji dan umrah, di bagian timur terdapat patung Merlion, juga terdapat jalur pedestrian. Taman Lalu Lintas Bantaran  yang dapat digunakan untuk berolahraga dan pada hari Minggu akan ada Car Free Day dimana masyarakat bisa menikmati hawa pagi sambil menjelajahi kuliner pedagang-pedagangnya, di Taman Bantaran Lalu Lintas ini juga terdapat kolam pancing yang disana rutin diadakan acar mancing bersama atau lomba pemancingan. Telah berdiri pula Pujasera  Pasar Sleko dengan berbagai kuliner lezat nan terjangkau nya. Pembangunan Jalan Jawa yang kini telah tersedia jalur pedestrian dan kawasan parkir, terdapat pula area tempat penyewaan scooter. Pembangunan window display kawasan bekas Lapangan Pelti di depan Kantor Bakorwil 1 Madiun. Pembangunan RSUD Sogaten untuk menunjang fasilitas kesehatan lain yang telah tersedia. Dibangunnya 27 lapak yang tersebar di berbagai kelurahan di Kota Madiun, munculnya titik 0 dilengkapi dengan pos tugu, pembangunan patung Pendekar Rimba Dharma di proliman yang menghubungkan jalan Diponegoro, Thamrin, S Parman, dan Rimba Dharmas, selain patung pendekar sudah tersedia pula sentra kuliner Rimba Dharma yang berada di sisi tenggara. Pemindahan pasar bunga di belakang kawasan Stadion Wilis juga sudah terselesaikan dengan berdiri di wilayah baru bernama Pasar Bunga Dawuhan yang lokasinya ada Kecamatan Taman. Jembatan Manguharjo tepatnya di kelurahan Patihan yang ambruk kini mulai mendapatkan rekonstruksi agar kegiatan masyarakat dapat kembali berjalan seperti semula. Berdiri kokoh pula tanaman Pule yang lokasinya tersebar di beberapa titik wilayah di Kota Madiun, Ngerowo Bening Edupark dan Kampung Tematik Bumi Semendung juga telah menambah daftar tempat baru di Kota Madiun sebagai jujugan wisata. Tidak ketinggalan pula area Pecel Land, Pondok Lansia, penataan Bosbow dan Rumah Tahanan Militer, konstruksi area Bogowonto, Tower PDAM, Embung Pilangbango, kawasan Masjid Kuncen, Makam Bong Cino, kawasan GOR Wilis, dan kini kota Madiun juga dilengkapi jalu bagi pesepeda dan telah diberi anugerah Kota Ramah Pesepeda.

Selain pembangunan dan perbaikan sarana prasarana fisik, Kota Madiun juga melaksanakan pembangunan non-fisik berupa pelatihan tenaga kerja informal (NAKER), santunan kematian dan surat kecelakaan bagi para pekerja, bantuan air bersih dari Dinas Sosial, pemberian beasiswa pada mahasiswa kurang mampu, serta pengadaan internet gratis.

Kini di bidang pendidikan pula, sarana prasarana telah berdiri kokoh, taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi telah hadir di sekeliling sehingga memudahkan masyarakat menimba ilmu tanpa harus mengangkat kaki jauh dari tempat berdiri. Bus sekolah juga mulai beroperasi mengelilingi jalanan menuju tempat pemberhentian masing-masing, kehadiran bus kuning ini diharapkan mampu membantu keberangkatan maupun kepulangan siswa-siswa kota Madiun, pun untuk melegakan jalan raya agar tak sesak hiruk pikuk kendaraan. Disediakan pula laptop bagi siswa-siswi SD dan SMP, serta bantuan seragam siswa sekolah. Dinding-dinding di pinggir maupun tengah kota kini berhiaskan gambaran warna-warni karena Kota Madiun menjadi kota yang ramah anak-anak. Berkembangnya sarana prasarana pendidikan ini diharapkan sebagai pendongkrak kualitas SDM kota Madiun.

Dalam bidang pariwisata, sudut dan sepanjang jalan Kota Madiun kini sudah diterangi lampu-lampu kokoh,  ikon-ikon baru pun siap memanjakan mata dikala melewatinya. Mulai dari Pahlawan Street Center sampai di bundaran Taman, semua sudah memiliki kerlap-kerlip masing-masing. PSC, Alun-alun kota, pusat perbelanjaan modern maupun tradisional sudah siap menyambut dengan meriah. Jika lelah bus pariwisata “Mabour” siap membawa membelah eloknya kota.  Kebudayaannya pun juga sudah berada di gardanya, mulai dari makanan, kerajinan hingga kesenian. Dari se-pincuk nasi pecel, ke sepaket oleh-oleh brem, lalu kerajinan batik madiun, hingga tarian solah mediunan nya, semua dikemas manis jadi cerita nenek moyang yang bertahan hingga sekarang. Para pedagang-pedagang kecil kini juga disatukan menjadi kumpulan UMKM yang melengkapi satu sama lainnya, keberadaannya mampu menjadi tujuan destinasi juga terciptanya lahan pekerjaan serta sebagai sumber perekonomian. Jangan lupakan bangunan megah Bluder Cokro yang ada di ujung kota, jangan lupakan pula semprong, lempeng puli, dan madumongso jadi buah tangan.

Kemudian bidang perdagangan, mulai dari penjual makanan sampai kerajinan, mall-mall kokoh, pasar tradisional sederhana namun punya barang yang lengkap. Dari bagian ini Kota Madiun bisa menjadi jujugan bagi daerah-daerah sekitarnya, untuk mencukupi kebutuhan maupun mencari hiburan yang nantinya akan berkaitan dengan bidang pariwisata dan perekonomian.

Dari semuanya Pemerinta Kota Madiun masih akan terus berbenah, memberikan pelayanan yang bagi bagi masyarakat Kota Madiun maupun para pendatang, karena pada dasarnya kepuasan masyarakat akan menjadi unsur penting dalam berjalannya pemerintahan yang baik sebagai perwujudan dari slogan, filosofi, dan visi misi. Semua aspirasi masyarakat ditampung melalui pelaksanaan Musrenbang atau Musyawarah Rencana Pembangunan di tiap-tiap kelurahan yang didatangi langsung oleh Walikota Madiun. Bersama kita membangun Kota Madiun ke arah yang lebih berjaya. Madiun punya segudang cerita, bergabunglah menjadi salah satu diantaranya.

Skip to content